Oleh: George Wilhelm Dayat SAA
11 Mei 2025
New York, AS — Sebuah dokumen internal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bocor mengungkapkan Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, berupaya melemahkan kesepakatan reformasi keuangan global yang dirancang untuk membantu negara-negara berkembang menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan ketimpangan gender. Dalam dokumen tersebut, AS menolak referensi terhadap "iklim", "kesetaraan gender", dan "pembangunan berkelanjutan", serta menentang reformasi seperti penghapusan subsidi bahan bakar fosil dan peningkatan transparansi pajak.
Langkah ini mencerminkan pendekatan "America First" yang diusung oleh pemerintahan Trump, yang menolak upaya multilateral untuk mengatasi krisis sistemik global. AS juga menentang penyebutan "paket reformasi" untuk pembangunan berkelanjutan, dan lebih memilih bahasa yang menekankan pada peningkatan ketahanan dan efektivitas sistem keuangan internasional dalam menghadapi tantangan saat ini dan masa depan.
Penolakan ini terjadi menjelang Konferensi Internasional Keempat tentang Pembiayaan untuk Pembangunan (FFD4) yang akan diselenggarakan di Sevilla, Spanyol, pada Juni mendatang. Konferensi ini bertujuan untuk mempengaruhi arah strategis lembaga-lembaga keuangan pembangunan global dalam dekade berikutnya. Namun, sikap AS dapat menghambat tercapainya kesepakatan yang ambisius dan inklusif.
Jonathan Shrier, perwakilan sementara AS untuk Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, menyatakan lembaga keuangan internasional memiliki mandat dan otoritas independen, dan AS tidak mendukung upaya PBB untuk mengarahkan prioritas atau kegiatan mereka.
Sikap AS ini menuai kritik dari berbagai pihak. Tom Mitchell, Direktur Eksekutif International Institute for Environment and Development, mengatakan konferensi ini seharusnya menjadi momen bagi para pemimpin dunia untuk menetapkan aturan dan prioritas dalam pembiayaan tujuan pembangunan selama dekade mendatang.
Meskipun AS memiliki pengaruh besar sebagai pemegang saham terbesar di Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, sikapnya yang menolak reformasi dapat melemahkan upaya global untuk mendukung aksi iklim dan pembangunan yang adil. Negara-negara berkembang, yang paling terdampak oleh perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi, berisiko kehilangan dukungan yang sangat dibutuhkan.
Foto: Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan dalam agenda perubahan iklim. (Sumber: Medcom)
SUMBER:
Reuters. (2025, May 5). US seeks to weaken global development finance efforts, UN document shows. https://www.reuters.com/sustainability/cop/us-seeks-weaken-global-development-finance-efforts-un-document-shows-2025-05-05