Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KONFERENSI ANTI-HAM MEREBAK DI AFRIKA: NILAI KELUARGA ATAU POLITIK PENINDASAN?

Sunday, May 11, 2025 | May 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-11T17:33:14Z
Oleh: Syafrial al-Rasyid
11 Mei 2025

Nairobi, Kenya — Gelombang konferensi bertema "nilai-nilai keluarga" yang diselenggarakan di berbagai negara Afrika, termasuk Kenya, Uganda, dan Rwanda, telah memicu kekhawatiran di kalangan aktivis hak asasi manusia. Konferensi-konferensi ini, yang didukung oleh kelompok konservatif dari Amerika Serikat dan Eropa, dianggap sebagai upaya untuk membatasi hak-hak perempuan dan komunitas LGBTQ+ di benua tersebut.
Salah satu acara utama adalah Konferensi Pan-Afrika tentang Nilai-Nilai Keluarga yang diadakan di Nairobi. Acara ini dipandang sebagai upaya untuk mendorong legislasi seperti RUU Perlindungan Keluarga di Kenya, yang mengusulkan hukuman penjara seumur hidup bagi hubungan sesama jenis.
Aktivis hak asasi manusia menyoroti konferensi-konferensi ini sering kali menggunakan retorika "nilai-nilai keluarga" untuk menyamarkan agenda yang menindas. Yvonne Mpambava, seorang advokat keadilan sosial, menyatakan konferensi semacam itu telah digunakan untuk melembagakan diskriminasi terhadap perempuan melalui interpretasi konservatif terhadap nilai-nilai keluarga.
Selain itu, kelompok-kelompok konservatif dari AS, seperti Family Watch International dan Alliance Defending Freedom, telah aktif mendukung konferensi-konferensi ini. Organisasi-organisasi ini dikenal karena kampanye anti-LGBTQ+ dan anti-aborsi mereka di tingkat global.
Para aktivis juga mengkhawatirkan dampak ekonomi dari kebijakan diskriminatif ini. Sebuah laporan dari Open for Business mengungkapkan diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ+ telah menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar di negara-negara Afrika Timur, termasuk Kenya dan Uganda.
Meskipun menghadapi tantangan besar, para pembela hak asasi manusia di Afrika terus berjuang untuk melindungi kebebasan dan kesetaraan. Mereka menyerukan solidaritas internasional dan peningkatan kesadaran global terhadap upaya-upaya yang mengancam hak-hak dasar manusia di benua tersebut.

Foto: Aksi protes aktivis hak asasi manusia di Nairobi menentang konferensi konservatif yang dianggap menindas hak-hak perempuan dan komunitas LGBTQ+. (Sumber: The Guardian)

SUMBER:
The Guardian. (2025, May 9). Africa family values conferences raise concerns over anti-rights agendas. https://www.theguardian.com/global-development/2025/may/09/africa-family-values-anti-rights-conferences-conservative-christian-abortion-lgbtq-gender-uganda-kenya-rwanda
Nile Post. (2025, May 8). Women’s rights advocate warns family values conferences threaten rights of African women and girls. https://nilepost.co.ug/news/257518/womens-rights-advocate-warns-family-values-conferences-threaten-rights-of-african-women-and-girls
Health Policy Watch. (2025, May 6). Women’s groups sound alarm as prominent US conservatives headline African family conferences. https://healthpolicy-watch.news/womens-groups-sound-alarm-as-prominent-us-conservatives-headline-african-family-conferences
Washington Blade. (2025, April 1). Report: Anti-LGBTQ+ discrimination has cost East African countries billions. https://www.washingtonblade.com/2025/04/01/report-anti-lgbtq-discrimination-has-cost-east-african-countries-billions
×
Berita Terbaru Update
WhatsApp Instagram
-->