Pilih Label
Geser ke samping untuk lihat semua

    Friday, August 22, 2025

    27 NEGARA DESAK ISRAEL BUKA AKSES MEDIA: KRISIS KEMANUSIAAN GAZA KIAN MEMBURUK

    Desakan internasional terhadap Israel kian menguat menyusul meningkatnya serangan militer di Jalur Gaza. Sebanyak 27 negara, termasuk Inggris, Jerman, Australia, dan Ukraina, menuntut agar Israel segera membuka akses penuh bagi media internasional. Tuntutan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi kemanusiaan yang memburuk serta terbatasnya informasi independen dari lapangan. Menurut laporan koalisi negara-negara tersebut, sejak konflik meletus, sebanyak 192 jurnalis tewas akibat serangan, menjadikan situasi Gaza sebagai periode paling mematikan bagi pewarta global dalam tiga dekade terakhir (The Guardian, 2025).
    Kebebasan pers dianggap sebagai elemen vital untuk memastikan dunia mengetahui kebenaran di balik tragedi yang terjadi. Tanpa akses yang transparan, publik internasional hanya akan menerima informasi yang disaring melalui propaganda pihak-pihak yang berkonflik. Hal ini sangat berbahaya, sebab perang bukan hanya dimenangkan di medan tempur, melainkan juga dalam perebutan narasi di ruang publik. Amnesty International menegaskan bahwa membatasi akses jurnalis sama artinya dengan menutup jalur dokumentasi pelanggaran hak asasi manusia, padahal dokumentasi tersebut dibutuhkan untuk menuntut akuntabilitas pihak yang melakukan pelanggaran hukum humaniter internasional (The Guardian, 2025).
    Situasi di Gaza sendiri semakin memprihatinkan. Serangan udara dan darat Israel telah memaksa ratusan ribu warga meninggalkan rumah mereka, memperburuk kondisi pengungsian yang sudah padat. Persediaan pangan, air bersih, dan obat-obatan semakin menipis, sementara rumah sakit beroperasi jauh di bawah kapasitas akibat keterbatasan suplai dan kerusakan infrastruktur. PBB melalui Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa lebih dari separuh fasilitas kesehatan di Gaza sudah tidak berfungsi, memperlihatkan betapa gentingnya keadaan yang dihadapi warga sipil (United Nations, 2025).
    Desakan internasional untuk membuka akses media ke Gaza merupakan ujian serius bagi Israel dalam menjaga kredibilitas di mata dunia. Di sisi lain, komunitas global menilai keterlibatan aktif jurnalis akan menjadi kunci untuk menekan semua pihak agar menghentikan serangan yang menargetkan warga sipil. Dunia membutuhkan laporan yang faktual dan independen, bukan sekadar klaim sepihak yang seringkali menyulut kebingungan. Hingga kini, Dewan Keamanan PBB masih berupaya mencari jalan keluar politik, namun kebuntuan antar anggota tetap menjadi penghalang utama bagi resolusi yang efektif. Gaza dengan demikian bukan hanya krisis kemanusiaan, tetapi juga cermin rapuhnya tatanan internasional yang kerap gagal melindungi korban perang.

    Referensi:
    The Guardian. (2025, August 21). UK among 27 countries to demand press given immediate access to Gaza. The Guardian. https://www.theguardian.com/media/2025/aug/21/uk-among-26-countries-to-demand-press-given-immediate-access-to-gaza
    United Nations. (2025, August 20). OCHA report on humanitarian situation in Gaza. United Nations. https://www.un.org/news/2025/ocha-report-humanitarian-gaza