Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TIONGKOK BERGERAK: DIPLOMASI EKSPOR LAWAN SANKSI BARAT DI TENGAH KRISIS EKONOMI GLOBAL

Sunday, May 11, 2025 | May 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-11T17:37:57Z
Oleh: Syafrial al-Rasyid
11 Mei 2025 

Beijing/Geneva — Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan perlambatan ekonomi domestik, Tiongkok meluncurkan serangkaian inisiatif diplomatik dan kebijakan ekonomi untuk mengatasi dampak dari sanksi perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.  Langkah-langkah ini mencakup pembicaraan perdagangan tingkat tinggi dengan AS, pelonggaran sanksi terhadap Uni Eropa, serta peningkatan kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Pada 10 Mei 2025, perwakilan tinggi dari Tiongkok dan Amerika Serikat memulai pembicaraan perdagangan di Jenewa, Swiss.  Pertemuan ini melibatkan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, serta Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.  Diskusi ini bertujuan untuk meredakan ketegangan yang telah menyebabkan penerapan tarif tinggi oleh kedua negara, dengan AS memberlakukan tarif hingga 145% dan Tiongkok membalas dengan tarif hingga 125%.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pembicaraan tersebut menghasilkan "reset total" dalam hubungan perdagangan antara kedua negara, meskipun belum ada kesepakatan konkret yang diumumkan.  Trump juga mengindikasikan kemungkinan penurunan tarif menjadi sekitar 80% atau 34%, tergantung pada kemajuan dalam isu-isu seperti perdagangan fentanyl dan akses pasar yang lebih adil. 
Sementara itu, Tiongkok menghadapi tekanan ekonomi domestik akibat perlambatan pertumbuhan dan penurunan permintaan global.  Untuk mengatasi hal ini, Beijing telah mengimplementasikan berbagai stimulus moneter, termasuk penurunan suku bunga dan pengurangan persyaratan cadangan bank, serta peningkatan pendanaan untuk sektor-sektor seperti inovasi dan perawatan lansia. 
Dalam upaya memperluas pasar ekspor dan mengurangi ketergantungan pada AS, Tiongkok juga meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara lain.  Beijing telah mencabut sanksi terhadap beberapa anggota parlemen Uni Eropa dan memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Karibia. 
Namun, upaya Tiongkok ini menghadapi tantangan, termasuk meningkatnya penyelidikan perdagangan dan kekhawatiran global terhadap surplus perdagangannya yang besar.  Meskipun demikian, langkah-langkah diplomatik dan ekonomi yang diambil menunjukkan tekad Beijing untuk mempertahankan posisinya dalam perdagangan global di tengah tekanan eksternal yang meningkat. 

Foto: Volume perdagangan antara Tiongkok dan Rusia meningkat di tengah sanksi Barat terhadap Moskow. (Sumber: radarkaur.disway.id)

SUMBER:
Financial Times. (2025, May 9). Nuclear risks rise in India-Pakistan standoff. https://www.ft.com/content/bd1691da-4e0c-49e8-a112-7f9cec7df162
The Sun. (2025, May 10). Explosions rock Kashmir despite ceasefire. https://www.the-sun.com/news/14208499/explosions-kashmir-pakistan-india-ceasefire
Wikipedia contributors. (2025, May 10). 2025 India–Pakistan strikes. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/2025_India%E2%80%93Pakistan_strikes
Wikipedia contributors. (2025, May 8). 2025 Pahalgam attack. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/2025_Pahalgam_attack
Financial Times. (2025, May 8). China’s trade diplomacy ramps up amid Western sanctions. https://www.ft.com/content/1f83c330-9e00-4935-b069-90341e13392a
Reuters. (2025, May 10). US-China trade talks begin in Geneva. https://www.reuters.com/world/china/china-us-trade-talks-begin-geneva-2025-05-10
Wall Street Journal. (2025, May 9). US and China prepare for partial tariff rollback. https://www.wsj.com/world/china/us-china-trade-war-negotiations-8bebcc3d
Associated Press. (2025, May 7). China eases policy to address economic slowdown. https://apnews.com/article/af53caf9d5e41b41423d085faa6c7514
×
Berita Terbaru Update
WhatsApp Instagram
-->